Sunday, September 21, 2014

Pesan Dari Parit Raja

Usul Padamu Kawan

Kawan,

Terbanglah kidungmu pada laut biru
Khabarkan dadaku telah terluka
dan berjuta jiwa hampa
sewaktu kalian memilih berbicara
dengan kata-kata yang tajam
menyucuk
melebar luaskan jurang yang ada
berlindung dengan ayat-ayat kudus
kata-kata azimat
dan keramat

Izinkan kupetik serangkap puisi
yang benar-benar menggambarkan
situasi tahun-tahun 60an
masih kekal hingga sekarang

Dari anak kelahiran Kuala Sedili
negeri Johor
al marhum Usman Awang

Berbuahlah pisang tiga kali
Melayu itu masih bermimpi
Meski mengenal universiti
Masih berdagang di rumah sendiri

Sepanjang ini yg kita bahaskan adalah tentang diri kita

Kita lupa bumi ini ada mereka
kita ada kebajikan, ada kemasyarakatan, ada hubungan antara bangsa, ada teknologi maklumat, 

Yang kita bahaskan hanya soal kuasa, pengaruh dan takhta

Kita lupa bumi ini ada mereka
ada alam, ada tanah, ada budaya, ada buruh, ada pendidikan, ada hak asasi manusia, ada orang asal, ada peneroka bandar, ada pak tani, ada pembangunan, ada pencemaran.

Yang kita bahaskan hanya soal
kau salah, aku betul
aku benar, kau silap
kau keliru, aku jelas

Wahai jiwa-jiwa yang terluka
bersatulah kalian
urat dan otak
jiwa, raga
langgar, rempuh kezaliman sang penguasa
yang menghimpit rakyat pada daerah kemiskinan
tanpa sempadan warna kulit dan rupa

Ayuh kita bangkit
teguhkan kepimpinan tanpa memilh
Mantapkan kaki kalian pada bahtera ini
tumbangkan tembok keangkuhan diri
lawan rasa tidak kepedulian pada rakyat

Jadilah kawanku sekelian
Bangkit berani
Membina jiwa rakyat - bukan membunuhnya
Memandu minda rakyat - bukan mengeruhkannya
Menanam rasa merdeka pada mereka - bukan membutakannya

Jangan kalian bilang aku penyair
hanya sekerat puisi ini
Tapi biarkanku menjadi penyair
jika takhta, kuasa, pengaruh akan membunuh
persaudaraan, cinta dan kasih sayang kita

Kawan,
What ever you are
I'm still loving you

Muhaimin Sulam
Tongkang Pecah, 19 Sept.

No comments: